Isu teror bom yang dialamatkan ke SMPN 3 Cilegon, Sabtu (18/12) membuat sibuk Tim Gegana Brimobda Banten. Dari hasil penyisiran tim Gegana tersebut, dari halaman sekolah ditemukan tiga benda mainan anak-anak yang mirip bom, terbuat dari lilin, dan sabun mandi.
Penemuan benda yang diduga bom di halaman SMPN 3 Cilegon tersebut, bermula dari ancaman melalui pesan singkat (SMS) kepada salah satu guru SMPN 3 Cilegon yang berinisial N. Sang pelaku sms, mengaku dari Yayasan Pengebom Bayaran.
Adapun isinya sms tersebut, " Ass..saya dari lembaga yayasan pengebom bayaran, sudah sebar bom dan dalam 1 jam lagi akan meledak, saya tidak bohong dan akan ada pertumpahan darah di smp 3. Ini utk kesombongan guru PNS Nurhayati, guru bahasa Inggris".
Selanjutnya, sang guru yang mendapat sms ancaman tersebut, langsung melapor ke Polsek setempat dan langung mengontak satuan brimob gegana. Sekitar pukul 13.30 WIB, unit Gegana Brimobda Polda Banten tiba di TKP, dan langsung melakukan penyisiran ke seluruh ruangan kelsa dan ruangan guru, serta tempat tempat yang mencurigakan disekitar TKP.
Kapolres Cilegon, AKBP Umar Surya Fana, dalam konfrensi persnya mengatakan, ada 3 buah benda mirip Bom yang ditemukan, yakni satu kotak lilin ukuran 10X20 CM berisi lilitan kertas platik, tanah, dan kertas bom, ditaman lingkungan sekolah.
Benda kedua mirip Bom, ditemukan di atas panel telkom, berupa komponen berisi satu batre HP merk OC, 3,7 Volt, satu batrey kecil 1,5 volt merk supergard, dan rangkaian PCB ( printeed Cirkuit Board ), diperkirakan komponen nintendo ( mainan anak anak ) yang dibungkus tanah dan plastik warna orange.
Sementara untuk benda ketiga mirip bom, ditemukan di lubang saluran air halaman depan sekolah, berupa komponen batrey HP warna putih merk Nokia 3,7 Volt, sabun mandi merk cusson, kertas pesan yang sudah rusak terbungkus alumunium foil.
Menurut Kapolres Cilegon, ketiga Bom tersebut tidak mengandung TNT, dan ketika diledakan di tempat, ketiga benda mirip bom tersebut, tidak terdeteksi infra merah.